Dolan karo Simbok Part I

Entah bagaimana kronologinya yakali.. acara ini direncanakan. Tetiba saya dimasukkan ke grupchat whatsapp dengan judul yang sama, setelah beberapa hari saya tidak aktif di grupchat whatsapp Backpacker JogloSemar.

Dolan karo simbok ini terlaksana atas undangan dari Mama Dyah, nah beliau ini bisa dibilang ibu dari kami anak-anak backpacker JogloSemar yang tergabung di grupchat whatsapp. Diadakan tanggal 18-19 April kemarin, dengan agenda city tour Semarang, lalu dilanjutkan gathering di sebuah villa yang sudah disewa oleh Mama Dyah di daerah Bandungan, Kab. Semarang.
 
Oiya, untuk segala akomodasi dan transportasi sudah ditanggung oleh beliau, dengan menyediakan 2 mobil untuk digunakan berkeliling Kota Semarang.


Saya sendiri ragu untuk ikut, tapi kalo acara gratisan gini mah hayuukk aja :D

Sebagai tuan rumah, karena kebetulan saya memang berdomisili di Semarang, saya ditugaskan menjemput 2 orang kloter awal yang akan tiba dari Jakarta Jum'at malam yaitu Mas Aji dan Mas Alan. Mereka naik kereta Brantas dan akan turun di Stasiun Tawang Semarang jam 11 malam. Tanpa diduga Mas Bani dan Mas Aris dari Jogja, juga sedang dalam perjalanan menuju Semarang dengan menggunakan bus. Mereka memutuskan bergabung dengan kami, kloter awal. Genaplah ehh ganjil ding :D ganjillah kami lima jejaka ini bergabung. Iya kami masih jejaka *siapa yang nanya?

Sesuai instruksi dari Mama Dyah, kami langsung mencari taksi untuk menuju kediamannya dahulu, tempat kami akan menginap malam ini. Eh tak disangka, kami malah disewakan sebuah kamar hotel berbintang, bukan di rumahnya sesuai dengan arahan sebelumnya.

Asiiikk :D kapan lagi coba? Bisa nginep di hotel berbintang kaya gini? Biasanya sih nggembel :(
Gak tanggung-tanggung Oak Tree Emerald Hotel men :p

Memang dasarnya kami orang udik dan sedikit ndeso dan belum pernah nginep di tempat beginian kecuali Mas Aris, kami malah sibuk dan heboh sendiri. Mulai dari saling keplak-mengeplak, bercanda ini-itu, foto-foto dengan pose menjijikan -_-" dan pastinya: perang bantal!! Yihaaa :D

Setelah lelah juga akhirnya satu persatu dari kami tertidur juga. Saya sendiri baru benar-benar bisa terlelap sekitar jam 3 pagi.
Berfoto dulu di dekat kolam renang hotel :D

Sabtu, 18 April 2015

Keesokan paginya, setelah beres mandi dan sarapan, kami bergegas langsung menuju Lawang Sewu ditemani Mama Dyah. Disana kami akan bergabung dengan teman-teman kloter dua dari Solo : Mas Joko alias Mas Jack alias Pak lurah *banyak banget aliasnya kaya pelaku kriminal -_- lalu Mas Bayu, Mba Ayun, Budhe Retno dan Teh Ochie. Mereka naik Kereta Kalijaga, dan dijemput si Stasiun Poncol. Ternyata mereka sempat mampir dulu ke Gereja Blenduk di kawasan Kota Lama Semarang.

Sayangnya Mama Dyah harus pamit tidak bisa menemani kami city tour , karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan dan akan bergabung kembali nanti di villa.


Drama pun dimulai..

"Mas bayu!! Sini tak keplak.." teriak Mas Aji.

Iya, akhirnya dia bisa melampiaskan dendamnya karena selama ini memang dia menjadi korban bully  Mas Bayu di grupchat whatsapp.

Mas Aji, kapan Kopdar??
Mas Aji, kapan wedangan??
Hihihi ada-ada aja mereka.
Lawang Sewu

Setelah berfoto bersama Mama Dyah, kami bersepuluh melanjukan dengan berkeliling Lawang Sewu. Karena memang sedang ada event, jadi kami tidak ditarik tiket masuk. Sesekali kami berhenti untuk berfoto-foto, jalan lagi, ngadem bentar. Tak lupa kami juga berfoto di Tugu Muda. Lucunya adalah ketika kamera DSLR milik Teh Ochie dipegang oleh Budhe Retno, dan disuruh gantian fotoin kami. Sang fotografer dengan heboh dan pedenya memotret dengan berbagai gaya. Guling sana guling sini. Njengking. Jongkok. Salto. Kayang. Busssett dah anak satu ini -__-
Chibi at Tugumuda.

Beberapa teman mengeluh betapa sangat terik dan lembabnya udara di Semarang. Ya beginilah, Selamat datang di Kota Semarang.. :p

Hari semakin beranjak siang, ketika kami memutuskan segera meluncur ke destinasi selanjutnya, yaitu Klentheng Sam Poo Kong. Dengan tiket masuk sebesar 3ribu rupiah. Kami berkeliling dan tentunya apalagi kalo bukan foto-foto :D ditengah teriknya siang itu. Dari mulai pose unyu sampai gaya nyeleneh bin ajaib. Ngadem bentar, sambil berdiskusi apakah city tour kami lanjutkan menuju Masjid Agung Jawa Tengah atau tidak karena keterbatasan waktu. Mengingat kita juga harus menjemput kloter selanjutnya yaitu Mas Ariy alias Pak Mimin dan Mas risang di terminal bawen jam 3 sore. Akhirnya diputuskan Masjid Agung Jawa Tengah kami skip dan langsung meluncur ke terminal Bawen.
Pusing pala kapten
Harry Potter ala-ala :D

Tepat ketika saya mau masuk mobil, Teh Ochie teriak
"Sini siapa yang mau gabung mobil kita, masih sisa satu!!"

Tanpa pikir panjang saya bergegas menuju mobil yang satunya bergabung dengan Budhe Retno, Teh Ochie, Mbak Ayun dan Mas Bayu. Karena saya kegerahan mencari AC-nya yang lebih dingin. Muehehehe *ngakak jahat

Kami sempat mampir dulu ke Pemandian Alam Umbul Sidomukti yang juga terletak di daerah Bandungan, sebelum menuju Villa. Tak banyak yang bisa kami lakukan disana, karena memang waktu menunjukkan hampir jam 5 sore dan tempat ini juga akan tutup. Berfoto sebentar, lalu langsung menuju Villa.
Chibi again :3

Setibanya di sana hari sudah menjelang petang, dan ternyata sudah ada Mbak Ika, Mbak Ryndo dan Mas Rachmat-yang katanya mirip banget sama Reza D'Academy. Masa sih?? Au ah elap nonton juga kagak pernah. Mereka ini motoran dari Solo dan baru saja sampai. Tak lama Mas Yosh dan Mas Sen tiba, juga dari Solo naik motor.


Sambil menunggu Mama Dyah beserta keluarga, dan juga Mas Karyz dan Mba Dani yang akan menyusul dari Jogja, kami menyiapkan acara bebakaran di pekarangan villa. Menu makan malam ini adalah ayam bakar. Tetapi karena bara api dari arang tak kunjung menyala, beberapa dari kami mulai lelah, lalu menyerah dan tanpa arah :( Dan juga lapar!! Karena baru ingat kami tidak sempat makan siang tadi saking bersemangatnya city tour.

Mas risang yang menyerah hilang entah kemana, sementara Mas Bani, Mas Yosh, Mas Bay dan beberapa teman masih berusaha menyalakan api. Saya? Nontonin aja tuh mereka :p Niatnya sih mau nyari anget-anget lah dikira kompor?  Karena udara Bandungan cukup dingin malam itu. Tapi malah apinya gak nyala-nyala :(

Tiba-tiba Mas Risang datang dengan sepiring mie goreng, hmm tau aja kalo kami lagi kelaperan atau jangan-jangan dia emang yang kelaperan?
Beberapa teman langsung menyerbunya, disambut berbagai komen setelah sendokan pertama.

"Huaaahhhh.."

"Gilaaa.."

"Minum mana minum.."

Dengan ekspresi yang sama: kepedesan haha..
Saya tertarik mencobanya, benar saya mie-nya nampol euy! Super duper pedes! Saya heran, ini mie dikasih cabe ato cabe di kasih mie? Tapi abis juga tuh, pada kelaperan sih.


Setelah bersusah payah, api nyala juga dan atam bakar sudah siap dihidangkan tak lama kemudian. Hmm yummy.. :D

"Selamat makan!"


Lalu kami lanjutkan dengan bakar jagung setelah makan malam. Ada yang berkumpul di halaman villa, ngobrol-ngobrol dan bercanda sana-sini diiringi gelak tawa, sambil menunggu jagung matang. Sementara beberapa lainnya main uno di teras dan di gangguin Anisa, putri Mama Dyah. Hihihi..

Saya? Menurut ente yang dari tadi bakar jagung siapa? -_-


Lalu gerimis mulai turun, dan kami berpindah ke dalam villa. Ada pula yang langsung menuju kamar masing-masing untuk beristirahat. Dan ada juga yang mojok diteras, dari sekedar curhat sampe dengan modus sana-sini :p

Kami lanjutkan dengan sesi sharing dengan Mama Dyah sebagai pembicara utama. Mulai dari topik tentang traveling sampai bahas jodoh-jodohan segala. Ngapain sih pake bahas begituan kaya gak tau aja kebanyakan dari kami ini fakir asmara -_-

Sesi sharing berakhir sekitar jam 12 malam, ketika Annisa rewel mau tidur dan minta sang Mama meninabobokannya. Dan beberapa dari kami memang sudah sangat lelah dan mengantuk, langsung menuju kamar masing-masing. Sementaa lainnya masih ingin terjaga, mengobrol di teras.

"Ndut, bawa kopi?" Tanya saya.

"Ohh, bawa nih.."

"..."

Ndut disini adalah panggilan saya pada Sukma, temen lama lebih tepatnya temen tiri saya yang pengennya ngikut saya melulu *pede amat lu! yang juga bergabung di grupchat whatsapp Backpacker JogloSemar. Dia sendiri baru tiba sekitar jam 9 malam tadi dari Semarang bawah, membawa serta suami dan temannya Monica dan Elisa.

Saya, Mas Bani dan Mas Bayu memilih ngopi-ngopi di ruang tengah sambil menonton TV. Di teras, obrolan masih berlangsung dan Mama Dyah menyusul ketika Annisa sudah terlelap.

Beredar gosip bahwa malam itu terjadi penampakan sepasang sosok sedang mojok berduaan di balkon atas. Kirain beneran setan, taunya itu salah dua diantara kami juga. Gausah di sebutin aja ya namanya -_- Dari tadi memang mereka terlihat selalu berduaan terus bikin ngiri aja kita-kita yang fakir asmara ini uwuwuw :3

Kopi hampir habis, ketika saya merasakan ngantuk yang amat sangat.


"Ndut!!! Ini kopi apaan..!!"

Saya teriak, lalu  digetok pake gelas oleh seluruh penghuni villa.

Bersambung disini

Komentar

Posting Komentar

Baca Juga

Menyusuri Jejak Oei Tiong Ham, Raja Gula dari Semarang

Bersekutu dengan KM Kelimutu

Jelajah Kampung Kauman Semarang