Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Lasem dalam Lini Masa

Gambar
Menyapa pegunungan Lasem ketika pagi hari. Sebelum benar-benar berangkat ke Lasem, saya telah membaca berbagai hal tentang Lasem dari berbagai macam sumber. Namun saya sadar, sebanyak apapun saya mencari tahu tentangnya, justru saya merasa semakin tak tahu apa-apa. Jadi, ketika akhirnya tiba di Lasem saya berusaha mengesampingkan semua yang saya ketahui tentangnya. Anggap saja saya sedang amnesia karena kepala terbentur tembok tempo hari. Ekspektasi saya tentu saja adalah bangunan-bangunan kuno, jalanan yang lengang dengan tembok-tembok tinggi di kanan-kirinya. Seakan mengurung harta terpendam yang tak ternilai dari Lasem, sebuah kota kecil di pantura Jawa Tengah. Yang terjebak dalam memori masa lalu, di tengah truk-truk besar yang berjalan merayap ataupun klakson bis-bis yang menyalak kesetanan. Saya mengawali perjalanan menuju Lasem dengan mengendarai sepeda motor seorang diri. Menyusuri jalur pantura Semarang, Kudus hingga Rembang bukan sesuatu hal yang mudah sebenarny

Pesan Terakhir Sang Arsitek

Gambar
Tak terasa sudah setahun lebih berlalu, sejak peristiwa terbakarnya pada 9 mei 2015 silam menggegerkan masyarakat Kota Semarang. Kini bangunan Pasar Johar memang masih berdiri, namun tak lagi utuh. Ia telah kehilangan jiwanya. Bukan hanya karena rusaknya atap, atau melengkungnya tiang-tiang penyangganya yang telanjang. Melainkan karena ia tidak lagi bisa memberi ruang-ruang pertemuan bagi manusia selayaknya sebuah pasar. Hal itulah yang membuat beberapa pegiat sejarah, seni dan arsitektur di kota Semarang serta bekerja sama dengan berbagai pihak, menggagas sebuah pameran tentang karya dan hidup seorang Herman Thomas Karsten ; sang arsitek Pasar Johar. Pameran bertajuk " Indonesia Bersatoelah, Indonesia Bermoelialah " ini diadakan sejak 19 November lalu. Bertempat di Semarang Contemporary Art Gallery di kawasan Kota Lama Semarang. Sedianya hanya berlangsung sampai akhir November, namun pada akhirnya di perpanjang hingga 17 Desember nanti. Semarang Contemporary Art

Menikmati Sepi di Pantai Batu Putih Karimun Jawa

Gambar
Semesta bicara tanpa suara Semesta ia kadang buta aksara Sepi itu indah, percayalah Membisu itu anugerah. Banda Neira - Hujan di Mimpi Berkunjung ke Karimun Jawa memang tak bisa lepas dari wisata baharinya. Pesona bawah laut di perairan Karimun Jawa sudah tidak diragukan lagi keindahannya. Namun bagi saya dan Mas Icang, hal itu sebisa mungkin dihindari. Ayunan yang miring. Seakan enggan tergantung. Lagi-lagi karena alasan dana yang terbatas, membuat kami mencoret salah satu wisata andalan di Karimun Jawa tersebut. Terlebih lagi di antara penumpang KM Kelimutu , sepertinya hanya kami berdua yang tidak menggunakan agen perjalanan. Sehingga sangat sulit mencari tambahan personil yang bersedia patungan menyewa kapal untuk island hopping. Mau menunggu wisatawan lain yang naik KMP Siginjai juga rasa-rasanya tidak mungkin, karena kapal baru akan merapat nanti siangnya. Maka dari itu, kami sudah menyusun daftar panjang mengenai pantai-pantai mana saja yang akan kami si