Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Sebuah Kisah (Tak Sempurna)

Gambar
Dulu perkenalan kita adalah hal yang biasa, layaknya pertemanan biasa. Tak ada yang istimewa. Awalnya. Aku menyebutnya takdir ketika kamu bilang itu hanya kebetulan semata. Kita, yang sama-sama sedang mencoba berdamai dengan masa lalu. ''kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan sana'' ujarmu pelan. Bisa saja kita berharap sesuatu hal akan  terjadi, maka terjadilah.  Namun terkadang yang terjadi justru sesuatu hal lain yang tidak kita harapkan, tak terduga sama sekali. Bisa saja lebih baik atau bahkan mungkin lebih buruk dari yang kita harapkan sebelumnya. Seperti sekarang, siapa sangka kita yang tak pernah bertemu sebelumnya dalam beberapa jam sudah bicara banyak. ''apa kamu baik-baik saja?'' Aku menghela napas perlahan. Bertanya, berusaha memutus suasana canggung lima menit terakhir. Kali ini ceritamu terhenti. Dengan sudut matamu yang mulai menggenang. Kamu terisak pelan. Cukup. Aku tak akan memaksamu melanjutkan cerita

Januari

Gambar
Kini aku hanya bisa sedikit berharap, semoga kali ini kamu tak lupa. Seharusnya kita bertemu sore ini. " tunggu di tempat biasa" ujarmu. Semoga kamu lekas datang, awan mendung sudah menggantung dilangit dan siap menumpahkan hujan ke bumi. Aku hanya hujan menjadi 'penghias' sore kali ini.   Aku mendengus kesal, kamu masih saja sama,selalu terlambat saat situasi seperti ini. Menjadi kebiasaan burukmu. Hanya saja aku tak terlalu suka berada ditengah keramaian seperti ini. Aku rasa kamu pun tahu itu.   Seseorang nampak berlari ke arahku, meneriakkan namaku keras-keras, hingga aku pun tak punya pilihan lain selain menoleh. Karena sangat ku hafal pemilik suara itu. "hai.." sapamu, lalu tersenyum. Aku hanya bisa terdiam. Sejenak melupakan kekesalanku tadi, untuk sekedar menatapmu ketika tersenyum. Senyuman di wajahmu itu. Dan aku, masih sama. Jantungku masih saja berdegup kencang ketika melihatmu tersenyum, debaran yang sama selama hampir