Grojogan Klenthing Kuning, Pesona Air Terjun di Balik Sebuah Legenda
Ada berbagai macam alasan ketika seseorang memutuskan untuk mengunjungi suatu tempat wisata yang sudah pernah didatangi sebelumnya. Entah kedua kalinya, ketiga dan seterusnya. Salah satunya adalah mungkin saja pada kunjungan sebelumnya terasa sangat berkesan, sehingga ingin mencoba mengunjunginya kembali di lain waktu.
Namun pagi itu, tak ada alasan khusus ketika saya bersama seorang kawan berkunjung ke Grojogan Klenthing Kuning untuk kedua kalinya. Tak terasa empat tahun sudah berlalu sejak pertama kali kami dan beberapa teman lainnya datang ke air terjun yang berada di Desa Kemawi, Sumowono, Kabupaten Semarang ini, untuk sekedar menghabiskan hari libur.
Suara dedaunan yang saling bergesekan ketika diterpa angin menemani langkah kami, ketika menyusuri jalan setapak yang membelah rimbunnya pepohonan dari area parkir kendaraan menuju air terjun. Hanya beberapa puluh meter setelahnya, suara deburan air sayup-sayup terdengar dari bawah jurang di kiri kami. Terlihat sebuah grojogan kecil yang letaknya agak tersembunyi di balik rerimbunan semak belukar. Namun bukan itu yang kami tuju.
Jalan masuk ke air terjun. |
Selanjutnya akan terlihat pemandangan seperti ini. |
Hanya terlihat beberapa orang pengunjung yang tiba sebelum kami, mungkin karena masih terlalu pagi untuk berkunjung ke sebuah air terjun. Ada yang sudah menceburkan diri ke dalam dinginnya air kolam yang memang sengaja dibuat di bawah grojogan untuk bermain air ataupun berenang. Sedangkan yang lainnya hanya sibuk berfoto dengan latar air terjun setinggi sekitar 5 meter ini.
Jalan setapak dimulai dari sini. |
****
Menurut legenda tersebut, konon di tempat inilah seorang putri bernama Dewi Galuh Condro Kirono bertapa sebelum bertemu dengan Ande-ande Lumut. Di air terjun ini sang putri kemudian mendapat wangsit dari sang penguasa gunung setempat untuk menyamar sebagai rakyat jelata dan mengganti namanya menjadi Klenthing Kuning. Selanjutnya Klenthing Kuning ditemukan dan diangkat sebagai anak bungsu oleh seorang janda yang sudah memiliki tiga orang putri.
Jembatan kayu. |
Dalam perjalanannya, mereka berempat terhalang oleh sungai besar. Kemudian muncullah mahkluk bernama Yuyu Kangkang di tengah kebingungan mereka bagaimana cara untuk menyeberang sungai tersebut. Yuyu Kangkang menawarkan bantuan untuk mengantarkan mereka ke seberang sungai dengan satu syarat, yaitu bersedia untuk dicium oleh Yuyu Kangkang.
Klenthing Kuning yang tak lagi kuning. |
Alhasil terjadilah perkelahian antara mereka berdua, karena Yuyu Kangkang tetap menolak untuk menyeberangkan Klenthing Kuning. Merasa tak mampu menghadapi kehebatan Klenthing Kuning, Yuyu Kangkang pun memilih untuk melarikan diri dengan menyelam ke dalam sungai. Klenthing kuning tak tinggal diam begitu saja, lalu mengeluarkan pusaka andalannya.
Klenthing Biru. |
Grojogan kecil. |
Klenthing Ijo, perlu perjuangan menembus semak belukar untuk kesini. |
Jati diri keduanya pun akhirnya terungkap. Ande-ande Lumut sebenarnya bernama asli Pangeran Panji Asmara Bangun, seorang putra dari Raja Kediri yang menyamar menjadi rakyat jelata dan mengembara karena perintah dari sang guru dalam usahanya mencari seorang istri. Sedangkan Klenthing Kuning juga merupakan seorang putri dari Kerajaan Jenggala yang bernama asli Dewi Galuh Condro Kirono. Yang menyamar sebagai rakyat jelata setelah bertapa di sebuah air terjun, yang kini dikenal masyarakat sebagai Grojogan Klenthing Kuning itu.
****
Dibanding empat tahun silam, Grojogan Klenthing Kuning sebagai lokasi wisata sudah banyak berbenah demi menyambut para wisatawan. Misal akses dari jalan raya yang sudah jauh lebih baik daripada pertama kali saya berkunjung ke air terjun ini. Beberapa pondokan sederhana bisa digunakan pengunjung untuk beristirahat. Serta penambahan area bermain anak, demi kenyamanan pengunjung yang membawa serta anak-anaknya.
Hutan pinus. |
Pondokan sederhana. |
Selain dari legenda tadi, penamaan Klenthing Kuning juga tak lepas dari tebing air terjunnya yang berwarna kuning keemasan. Asumsi saya, warna kuning tersebut berasal dari endapan mineral-mineral yang terkandung di dalam air yang bersumber dari gunung Ungaran. Namun kondisi tersebut sudah jauh berbeda dengan empat tahun silam. Warna kuning dari tebing tersebut perlahan berganti dengan hijaunya lumut yang tumbuh subur.
Berbagai jenis tanaman ditata sedemikian rupa di sekitar air terjun, hingga menyerupai sebuah taman yang asri. Apalagi pohon-pohon pinus yang tinggi menjulang di atas bukit, menambah kesan alami dari lokasi wisata air terjun Klenthing Kuning ini. Beberapa lahan yang cukup lapang juga telah dibuka, yang bisa dimanfaatkan para pengunjung untuk berkemah.
Area bermain anak. |
Tanaman berwarna-warni. |
Cerita ruang sore selalu enak untuk dibaca 😁 mengalir dan membuat pembaca seakan" sedang berada di latar cerita. 😊👍
BalasHapusSejuk bangeeet liat yg ijo" mas, sambil menikmati hembusan angin segar dan gemericik air terjun yg ada. Pas banget buat tempat refreshing dan metime iniii. . Sekaligus intropeksi 😁 Tfs yaaak. Kereeeen ulasannya 😊
Ahahaha makasih mbak lucky. Iya seger banget apalagi pas masih pagi2 dijamin betah
HapusPernah dengar sih cerita Ande-ande Lumut waktu masih kecil. Dulu ada buku yang khusus menceritakan legenda. Sayang sekarang buku tersebut sepertinya lenyap.
BalasHapusSetiap tempat mempunyai cerita mitos, dan cerita itu terus terjaga secara temurun dari lisan ke lisan.
Anak2 jaman sekarang pada tau gak ya cerita legenda2 itu hehehe
Hapuswahh area wisatanya sudah lengkap mas .. enak untuk ngadem ... apa lagi tempat yang satu ini ada cerita legendanya wuihhh pasti tambah asyik mas
BalasHapusNyebur mas hehe tapi airnya pasti dingin asli dr gunung ungaran
HapusDuluu pas kecil sering diceritain tentang klenthing kuning, juga beberapa kali dipentaskan dalam drama pertunjukan 17n agustus.hehe.
BalasHapusMas, jadi itu tiap air terjun punya nama klenthing kuning, biru, abang yang belum terjangkau. Apik yaaa :) apalagi ditambah keberadaan taman dan bunga terompetnya semoga terjaga selaluu
Iya mbam dwi ada beberapa curug. Kok ya pas dengan legenda itu hehe
HapusAiih mas, bagus bgt pemandangan sekitarnya yaaa... Jarang aku ngeliat sungai sejernih itu :). Grojogannya juga cantik.. Pgn ih kesana kalo nanti ke semarang
BalasHapusAhaha silakan mampir mbak, jalannya juga ga jauh dari tempat parkir, jadi enak ga kayak curug lawe benowo itu
Hapusjadi ingat lagu jawa tentang si ande2 lumut : )
BalasHapusWaduh ku malah sudah lupa mas :D
HapusNoted, referensi buat nulis dgn gaya yg bisa membawa para pembaca merasakan suasana di cerita :)
BalasHapusIya kayaknya mas, warna kuningnya itu mungkin dari mineral airnya. Biasanya ada kandungan belerangnya. Tapi ini airnya dingin ding ya?
Hehehe makasih mas.
HapusIya airnya dingin kok, entah memang ada kandungan mineral tertentu apa ya airnya jd tebingnya bisa menguning gitu
Hmm, mendadak sejuk ketika siang bolong begini "mampir" ke Grojogan Klenthing Kuning*halah.
BalasHapusKu suka sudut mengambil fotonya, dan suka foto pertamanya :)
Jadi suatu hal yang sangat menarik ya ketika kita berkunjung ke suatu tempat dan tau detail ceritanya. Wisata dapet, pelajaran dapet,satu lagi, keramahan seperti bapak parkir yang diceritakan.
Btw bunga di dekat pondok itu namanya bunga apa? Aku suka, dulu lihat waktu ke Dieng.
Bunga terompet sih kalo ga salah. Banyak lho di sekitar air terjun itu.
HapusDijamin seger deh aplagi kalo masih pagi2 gitu, kuseneng sih ke air terjun pas masih pagi.
Btw yg petugas parkir masih mas mas :D
Iyaa bunga terompet. Di desaku nggak ada soalnya hehe dan biasa ada di pegunungan kan?
HapusIyaa sih, apalagi kalau masih ada kabut, beruntung. Di daerahku sendiri, banyak sih air terjun. Tapi untuk ke sana agak jauh jadi kalau misal mau pagi pagi kayak Mas Anggoro gitu belum bisa :))
Yaaaaah :(
HapusKu pengen pas pagi2 gmn dong
Ya berarti harus pagi buta berangkatnya, karena butuh waktu sekitar 2 jam gitu deh kurang lebih. Dan denger denger ada yang punya cerita semacam ini juga. Aku belum pernah sih ke sana wkwk
HapusMakanya bangun pagi :p
HapusSayang sekali kurang terawat ya mas. padahal dulu pertama launching bersih dan tertata. Terakhir kesana Agustus kemarin po kalau nggak salah, udah beda..
BalasHapusOhh ya di parkiran ada stiker eksapedia lihat nggak mas. wkwkwkwkwk #promoted_Mode_On
Wiiih eksapedia sudah eksis ternyata wkwkwk.
HapusPan kapan kopdaran yuk mas, pdhl deket kita hahaha
Okee sipp mas :D
Hapusajakin juga sibloggerkendal. Hehehe
Waaaah keren juga nih brooo, ajakin dong ehehehe salam kenal ya btw
BalasHapuswww.irhamfaridh.com
Salam kenal juga mas :)
HapusSalam kenal juga mas :)
HapusPutraku si andhe2 lumut. Tumuruno ono putri kang ngunggah unggahi...
BalasHapusAku dadi pengen nyanyi
Hahaha aku malah wes lali lagune mbak :D
HapusWuih Air Terjun nya banyak juga ya. Pasti selalu ada legenda nya dibalik semua itu ya Mas .
BalasHapusBetul mas, cerita legenda2 itu harus dilestarikan sih
Hapusaku baru tau kalo Klenthing Kuning itu anak angkat. kirain semuanya anak kandung haha
BalasHapusasoy banget itu mandi di situ. jelas adyem.
semoga berangkat ke Karimun, mas :D
Hehehe amin ah :D
HapusYup seger airnya mas gallant
sangat menarik sekali ceritanya..grojokannya berundak undak ya mas..
BalasHapusWalopun ga terlalu besar sih, tp lumayan bagus
Hapusair terjunnya saja sudah mempesona ditambah lagi ada embel2 legenda Klenting Kuning
BalasHapusHehe iya mbak monda, sayang masih belum banyak yg tau :D
HapusDi Indonesia memang banyak dia tempat-tempat dinamai berdasarkan cerita legenda. Selain Grojogan klenting kuning ini, ada juga kan air terjun cobanrondo di Malang.
BalasHapusOiya betul, coban rondo malah lebih besar dr klenthig kuning hehe
HapusAku pernah liat kisah ini di ketoprak humor sama di si kancil (acara jaman masih anak-anak) hihihi
BalasHapusHahaha masih inget aja nih mbaknya. Anak2 jaman sekarang ada yg tau ga ya cerita ande2 lumut :D
HapusJadi ingat jaman SD pernah main drama jadi Klenthing Kuning, btw tempatnya masih alami dan kayaknya belum rame banget.
BalasHapusKok banyak ya yang pernah main drama ande2 lumut :D
HapusMungkin kisah ini paling terkenal kala itu kah mbah hehehe
Betul mbak prim. Masih alami dan masih minim fasilitas.
Seger dan masih alami ya mas tempatnya
BalasHapusBetul Uda, masih alami. Semoga ga dirusak sm orang2 gk bertanggung jawab
HapusPas lihat foto air terjun yang lapisan bebatuannya berwarna kecoklatan langsung nangkap kalo itu ada kandungan belerang atau sejenisnya. Brarti bener akibat aliran mineral dan sumber belerang dari Gunung Ungaran?
BalasHapusBeberapa tahun yg lalu malah lebih kuning kecoklatan lagi mas, skrg malah udh ketutupan lumut.
HapusYa asumsiku memang begitu, tp kalo ada kandungan belerangnya, kok disekitar situ ga ada sumber air panas ya.
Semarang punya air terjun jg ternyata, ya. Kirain cuma pantai saja :-)
BalasHapusIni di kabupaten semarang gan, beda sama kota semarang yg terletak di bibir pantai :))
Hapussukses terus ya mas... semoga juara ruang sore....
BalasHapushahaha makasih mas, amiiin :3
HapusSuasananya kayak di grojogan Sewu kulonprogo mas...masih dibiarkan alami gt jd nambah betah ngadem disana...tambah betah lagi sama ngajak...ehem..ehem...
BalasHapusHehe itu diatasnya ada hutan pinus mas, biasanya banyak yg mojok disana :D
HapusRasa-rasanya aku baru tahu ada Air Terjun ini di Semarang, jadi pengen nyoba kesana, tapi ini kok sepi ya mas Jo ? apa memang jarang orang kesini ?
BalasHapusIya mbak Lid, karena masih pagi juga sih. Jd b bayak pengunjung. Lokasinya di kabupaten semarang masih berdekatan dg candi gedong songo :)
HapusWaah...bookmark ah, buat dongeng anak sebelum tidur ntar...hihihih
BalasHapusEh istrimu sudah brp bulan mas? Kpn lahiran kih
Hapusair terjunnya keren dan jernih ... asyik tuh untuk cebur2-an.
BalasHapussaya juga pernah dengar cerita ande ande lumut ... wah ternyata cerita jawa toh .. hehehe
Seger juga airnya mas kan langsung dr mata air pegunungan. Hehe iya, akupun awalnya juga lupa cerita ande2 lumut berasal dr jawa :D
HapusAir terjunnya cantik
BalasHapusPemandangan di sekitarnya juga bikin seger.
Bagus banget nih tempatnya.
Halo Mas Johan, saya udah 2x ke Semarang tapi baru denger nama air terjun Klenthing Kuning hari ini ��
BalasHapusLiat fotonya dan tau sejarahnya bikin air terjun ini jadi lebih menarik buat saya.
Saya jadi penasaran sama bentuk air terjun Klenthing Abang ��
Terima kasih sudah sharing mas, makin keren tulisannya!
Hai mbak liana, salam kenal juga.
BalasHapusAir terjun ini letaknya di kabupaten semarang mbak, tepatnya di sumowono. Kalo pernah denger air terjun 7bidadari, nah letqknya ga jauh dari situ.
untuk jalan" leha" kayaknya enak yah mas.. gak tinggi tapi tamnnya keliatan asri...
BalasHapusBetul, ga seberapa tinggi tapi asyik kok
Hapus