Dua Puluh Lima

Foto diambil awal september lalu oleh Mas Aji
Inilah saya, umur 25 tahun. Dan masih tetap sama, tak ada yang istimewa. seperti dua puluh dua, dua puluh tiga, atau dua puluh empat saya yang sudah lewat.

Tak ada pencapaian yang harus saya rayakan. Tak ada juga etape hidup yang harus saya sesalkan. Hanya berusaha mensyukuri hidup, karena Tuhan begitu baik memberi saya umur hingga dua puluh lima.

Di umur seperempat abad ini, saya belum menjadi apa-apa. Hanya seorang manusia biasa yang masih belum lelah meraba mimpi-mimpi yang masih dipercayainya. Iya, saya masih di tahap itu. berbeda dengan teman-teman seangkatan sebagai perbandingan.

Di umur dua puluh lima, kebanyakan dari mereka sudah melakukan beberapa pencapaian. Lulus kuliah (bahkan ada yang sudah S2), mendapat pekerjaan yang mapan, atau bahkan sudah berkeluarga.

Semua itu mereka raih karena (mungkin) mereka mengejarnya dengan gigih. atau bahkan karena dikejar? dikejar target umut misalnya. di umur sekian harus sudah lulus , di umur sekian sudah harus berkeluarga. Entahlah, itu urusan mereka.

Lalu dalam benak saya timbul pertanyaan. Sedangkan saya belum melakukan apa-apa di umur dua puluh lima ini, apakah saya tidak gigih mengejar mimpi-mimpi saya? Atau apakah mungkin karena tidak ada yang mengejar saya untuk meraih mimpi-mimpi itu?

Ah, menurut saya hidup bukan sekedar sebuah perlombaan. Toh, saya masih percaya apa yang orang-orang bilang, bahwa jalan hidup seseorang itu sudah ada yang mengatur. Patokan kesuksesan seseorang itu masing-masing tidak akan sama. dan rejeki atau jodoh pun tidak akan tertukar.

Meskipun terkadang getir, ketika melihat beberapa orang di sekitar saya sudah menemukan jalan hidupnya. Sudah melakukan pencapaian-pencapaian dalam hidupnya. Bukannya saya tidak bersyukur, tapi sesekali kita harus melihat keatas untuk menempa diri kita menjadi lebih baik.

Dalam lirih saya selalu berharap, semoga jalan untuk saya masih panjang. Karena saya masih seorang manusia yang tak tahu apa-apa, dan masih butuh belajar banyak untuk mengerti arti hidup ini seperti apa. Semoga saya tak lantas menyerah untuk terus menatap ke depan.

Pada akhirnya di dua puluh lima ini, saya mearayakannya di beranda rumah sepulang kerja, sambil menulis remah-remah tak berbobot ini. Ketika teman-teman seumuran saya sedang giat-giatnya bekerja untuk melunasi cicilan rumah atau mobil. Sementara saya, masih sibuk membuat rencana bulan depan mau travelling kemana. Hahahaha.

Ah, sudah pukul setengah lima sore!

Komentar

  1. selamat ulang tahun..
    tak ada pencapaian yg membanggakan yg penting jangan lupa bersyukur dan makan2 bro hihihi

    BalasHapus
  2. Selamat ulang tahun. Kuaminkan semua doa-doa baik yang dihadiahkan mereka kepadamu, juga yang kau ucapkan sendiri.

    BalasHapus
  3. eh cieee selamat ulang taun ya maz, udah 25 tahun kan? KAPAN NIKAH?? *kaboor*

    Budy | Travelling Addict
    Blogger abal-abal
    www.travellingaddict.com

    BalasHapus
  4. Aaaaaa :D selamat dua lima ya Mas :D semoga panjang umur dan sehat selalu :D sukseees selalu loh ya mas :D

    BalasHapus
  5. kaget, masa dua lima sih :D
    selamat ulang tahun, semoga doa dan harapannya terkabul yo jo.. Aamiin

    BalasHapus
  6. Selamat ulang tahu mas heheheheh

    BalasHapus
  7. Bukan sekedar bertambahnya angka. Tapi pastikan hidupmu akan bertambah bahagia. Semoga selalu benderang kedepannya.

    nirmalamedia.com

    BalasHapus
  8. Bukan sekedar tambahan angka tapi,... matimu akan segera tiba...akakkaa

    Salam kenal mas jones

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah salah nulis maaf... kirain jomblo ngenes,,... taunya johanes hehe

      Hapus
  9. Selamat dua lima ya. Apapun kondisinya tetap bersyukur.

    BalasHapus
  10. Selamat menapaki usia baru dalam hidup, dik (tsaaaah adeeek) ;)
    Ulang tahun adalah pengingat kalau waktu terus berjalan. Raga boleh menua tapi jiwa harus tetap muda. Selamat melayari tahun ke-25.

    BalasHapus
  11. Selamat ulang tahun, semoga semua niat baik yang diniatkan tercapai di waktu yang tepat. Bagi saya tak ada faedahnya hal besar namun terjadi di waktu yang tidak tepat, justru lebih berkesan hal kecil seperti traveling ke kota sebelah asal waktunya pas dan membawa banyak dampak positif, hehe.

    BalasHapus
  12. amiin, terimakasih untuk doanya mas gara,
    yup, setuju. dari hal-hal kecil lah seharunya kita bisa mensyukurinya

    BalasHapus
  13. 25 ya. Waaa kita samaan. Mari tetep bersemangat

    BalasHapus
  14. Selamat dek! ditunggu undangannya.. #eh.. XD

    BalasHapus
  15. Happy belated day.
    Percaya aja, you are not getting old, you are getting vintage! Haha..

    *ehhh, udah sore, mandi dulu....(inget si ibuk dulu selalu bilang gitu, nyuruh mandi sebelum magrib) :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha makasih ya meski telat
      yap, sore juga mengingatkan saya ttg ibuk, krn itulah saya ambil kata sore sbg judul blog ini :D

      Hapus
  16. kayaknya rata2 orang berpikiran seperti itu, "umurku segini tapi masih gini2 aja, sedangkan lainnya sudah bla-bla-bla" tapi kan hidup kita yang menjalani, memang sih pencapaian2 juga perlu dalam hidup

    BalasHapus

Posting Komentar

Baca Juga

Menyusuri Jejak Oei Tiong Ham, Raja Gula dari Semarang

Bersekutu dengan KM Kelimutu

Jelajah Kampung Kauman Semarang