Postingan

Selepas Senja di Bulan November

Gambar
Terang baru saja berganti gelap, siang telah direnggut oleh kejamnya malam. Menyisakan berjuta tanya di benak : mengapa senja kali ini tanpa jingga? Apakah kini senja dan jingga sudah tak berteman lagi? Ah tak mengapa. Bukan kah senja tak melulu tentang jingga?   Senja kali ini nampaknya lebih memilih berkawan dengan awan mendung. Atau sebenarnya Ia sengaja ingin berbasah-basahan dengan hujan  Di selingi tarian dedaunan yang di tiup angin. Menertawakan dua manusia yang terdiam di sudut senja sana. Terang dan gelap. Siang dan malam Berputar silih berganti, melengkapi satu sama lain begitu seterusnya. Tapi lain halnya dengan kita, yang hanya bisa terdiam  Kita, ternyata tak pernah kemana-mana sebetulnya  Perihal kebersamaan kita, yang terlalu banyak penundaan. Sambil terus berharap waktu akan terus berpihak. Seiring berlalu, mestinya sesuatu bisa berubah. Tapi ternyata tidak, entah kenapa hati ini masih menyimpan gelisah yang sama. ...

Mari Bercerita

Gambar
Seperti yang biasa kau lakukan Ditengah perbincangan kita, Tiba-tiba kau terdiam Sementara ku sibuk menerka apa yang ada di fikiranmu. Sesungguhnya berbicara dengan mu Tentang segala hal yang bukan tentang kita, Mungkin tentang ikan paus dilaut Atau mungkin tentang bunga padi disawah. Sungguh bicara denganmu tentang segala hal yang bukan tentang kita, Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja…   Malam jangan berlalu… Jangan datang dulu terang. Telah lama ku tunggu… Kuingin berdua dengan mu. Biar pagi datang Setelah aku memanggil.. terang… Aihh.. pencuri kau, terang.. Malam jangan berlalu… Ingin berdua dengan mu.. Telah lama ku tunggu... Aihh.. pencuri kau, terang..

Aku (Berharap)

dan .... nanti kita terpisah ruang serta jarak hati kita tak terpisah semoga ... sungguh, aku sangat berpengharapan besar sangat besar genggam jemarimu (lagi) sungguh ... ingin lebih lama sangat lama ! hilanglah jarak, membentang semoga ... tatap mata itu pandangi wajah itu kembali dalam hangat genggamu sungguh .... aku ingin lebih lama lagi (bersamamu) di hening malam   aku (selalu) berharap kita sedang memandang langit sama dimana disana, berpendar cahaya dari do'a-do'a kita beriring hembus angin antar rindu menujumu dan ... saat nanti kita bertemu hangat kita tetap terjaga sungguh ... terjaga beriring kehendak Nya

Sembunyi(kan)

Gambar
kau tak pernah tahu rasa itu ada ada untukmu ... kau tak pernah tahu sakitnya .... hatiku seakan telanjang bicara ...   sungguh, lepaslah kau tak pernah mengerti kau tak pernah sadari, pun peduli rindu ini membelenggu, jiwa buat mimpiku tak pernah usai mimpi untuk bersamamu sungguh ... cintamu adalah penjara jiwaku tanpa kau mengerti aku terpenjara harap, cintamu ... aku bebas lepas tapi jiwaku tetap dalam belenggu cinta, cintamu yang tak pernah kumiliki ......

Sementara

Gambar
seberapa lama aku bertahan seberapa kuat aku meyakini kalau itu bukan kehendak Mu sia-sia saja percuma ...   cintaku tak beradu, satu rindu pun tak temui pusara seberapa pun rindu itu mengadu tetap saja hatimu beku perasaan ... apakah serumit ini ? perasaan ... tak mengertikah akan rasa itu ? sungguh ... seberapa pun aku berharap tetap saja hatinya tak berpaut terhadapku rasa ... yakinlah ini hanya sementara saja

(Masih) Tentang Pulang

Gambar
Ada sebuah kisah dibalik lembar waktu yang berganti Ada sebuah cerita di sepanjang jalan yang tlah dilalui Terlelap, Ketika menembus malam dingin nan gelap Peluhku menetes disela tepi, kala menantang terik matahari   Demi sebuah pencarian, Tanpa batas Dan tak berujung Ini bukan soal mencari dan menemukan Menantikan rasa itu, yang tak mungkin lagi bicara Membisu bersama angin yang berhembus pelan Sementara, sekitarku tak lagi peduli Lalu Saat langkahku tak lagi nyata Bawa aku pulang.. Segera Bersamamu

Kita

Gambar
janji itu datang, kemudian pergi tanpa terpenuhi ingat janji, berdua ... bahwa akulah bintang yang berpijar dihatimu sambil berbisik "kaulah cinta sejatiku"   dalam setiap mimpi kau slalu bercerita tentang kita tentang mimpimu, yang juga tentang mimpiku hidup berdua dimasa tua berdua ... selalu begitu kini janji itu menguap, entah kemana entah mengapa kini tak lagi ada cerita tentang bintang tak ada lagi bisik mesra itu disini ... aku mengenangmu kenangan yang selalu membuat aku ragu ragu untuk lupakan kenangan kita kita memang tak bersatu tapi, setidaknya ... kita pernah bahagia bersama