Lasem dalam Lini Masa
Menyapa pegunungan Lasem ketika pagi hari. Sebelum benar-benar berangkat ke Lasem, saya telah membaca berbagai hal tentang Lasem dari berbagai macam sumber. Namun saya sadar, sebanyak apapun saya mencari tahu tentangnya, justru saya merasa semakin tak tahu apa-apa. Jadi, ketika akhirnya tiba di Lasem saya berusaha mengesampingkan semua yang saya ketahui tentangnya. Anggap saja saya sedang amnesia karena kepala terbentur tembok tempo hari. Ekspektasi saya tentu saja adalah bangunan-bangunan kuno, jalanan yang lengang dengan tembok-tembok tinggi di kanan-kirinya. Seakan mengurung harta terpendam yang tak ternilai dari Lasem, sebuah kota kecil di pantura Jawa Tengah. Yang terjebak dalam memori masa lalu, di tengah truk-truk besar yang berjalan merayap ataupun klakson bis-bis yang menyalak kesetanan. Saya mengawali perjalanan menuju Lasem dengan mengendarai sepeda motor seorang diri. Menyusuri jalur pantura Semarang, Kudus hingga Rembang bukan sesuatu hal yang mudah sebenarny...