Agustus, Sepenggal Kenangan



Kita hanyalah dua orang manusia yang dipertemukan oleh sang waktu

Berdua,
Mencoba hindari celah hati
Seiring langkah yang kita arungi
Berdua,
Terdiam dalam ragu yang membisu
Tersamar dalam hening tanpa makna
 
Berusaha merangkai sepenggal kisah, walau tak berarah
Lalu mata kita bertemu tatap
Atau saat jemari kita bertautan, namun bukan karena nafsu
Ada sesuatu yang berdesir disana
Namun tanah terlalu kering untuk ditapaki

Saat sebutir debu mencoba melawan laju angin yang menderas
Percuma,
Dan hanya bisa memaki takdir yang tak pernah berpihak

Tak perlu menyalahkan hujan,
Yang tak kunjung datang
Mungkin Ia hanya sedikit terlambat
Atau mungkin,
Memang perasaan hati kita saja yang menderas tak berarah,
Dan tak berujung

Tak perlu ditangisi, sayang
Semua akan ada masanya masing-masing

Saat daun yang mengering gugur menanggalkan sang dahan
Memilih terbang bersama angin yang bisa membawanya kemana pun Ia suka


Agustus, 2013

Komentar

Posting Komentar

Baca Juga

Menyusuri Jejak Oei Tiong Ham, Raja Gula dari Semarang

Bersekutu dengan KM Kelimutu

Jelajah Kampung Kauman Semarang