Sebuah Kisah (Tak Sempurna)
Dulu perkenalan kita adalah hal yang biasa, layaknya pertemanan biasa. Tak ada yang istimewa. Awalnya. Aku menyebutnya takdir ketika kamu bilang itu hanya kebetulan semata. Kita, yang sama-sama sedang mencoba berdamai dengan masa lalu. ''kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan sana'' ujarmu pelan. Bisa saja kita berharap sesuatu hal akan terjadi, maka terjadilah. Namun terkadang yang terjadi justru sesuatu hal lain yang tidak kita harapkan, tak terduga sama sekali. Bisa saja lebih baik atau bahkan mungkin lebih buruk dari yang kita harapkan sebelumnya. Seperti sekarang, siapa sangka kita yang tak pernah bertemu sebelumnya dalam beberapa jam sudah bicara banyak. ''apa kamu baik-baik saja?'' Aku menghela napas perlahan. Bertanya, berusaha memutus suasana canggung lima menit terakhir. Kali ini ceritamu terhenti. Dengan sudut matamu yang mulai menggenang. Kamu terisak pelan. Cukup. Aku tak akan memaksamu melanjutkan cerita...