Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Keteduhan Dalam Musik Payung Teduh

Gambar
Denger kata Payung Teduh mungkin tidak menunjukan bahwa itu adalah nama dari sebuah band atau kelompok musik. Tadinya saya nggak tahu, pun termasuk teman-teman saya. Payung Teduh? Makanan apa tuh? Yakeleus! Awalnya saya hanya tahu sekilas tentang sebuah band bernama Payung Teduh dan beberapa lagunya dari radio. Tapi karena hanya sekilas jadi ya nggak terlalu merhatiin. Sampai pada sekitar awal tahun 2014 saya bertemu dengan seorang teman yang playlist MP3nya di penuhi dengan lagu-lagu dari Payung Teduh. Penasaran, saya kepoin deh tuh. Katanya dia suka Payung Teduh sejak menyaksikannya langsung tampil di sebuah acara di Kampusnya. Kece abis, katanya. Untuk pemula seperti saya dia menyarankan untuk coba denger lagu yang judulnya Resah.   Oke, saya search deh tuh di YouTube. Resah Aku ingin berjalan bersamamu Dalam hujan dan malam gelap Tapi aku tak bisa melihat matamu Aku ingin berdua denganmu Diantara daun gugur Aku ingin berdua denganmu Tapi aku hanya melihat

Tentang Negeri di Atas Awan

Gambar
Kaki siapa ini? Cerita sebelumnya klik disini Meski saya mengantuk, namun soal urusan di perjalanan seperti ini saya tetap tidak bisa tidur. Entah sudah berapa lama kami didalam bus, dan entah juga berapa jam lagi kami akan sampai di Dieng. Saya mulai gusar, karena laju bus semakin lelet saja, saat melalui tanjakan demi tanjakan. Jujur saya selalu hilang mood jika hanya menghabiskan waktu di perjalanan saja. Pukul 14.15, akhirnya kami tiba di pertigaan Dieng. Saya merogoh ponsel di kantong celana, lalu menghubungi teman sekaligus yang akan jadi guide dadakan kami. Sebelumnya dia berpesan kalau sudah sampai di pertigaan Dieng segera mengontaknya untuk menjemput kami. "Dingin juga ya..." Gumam saya sambil merapatkan jaket. Padahal saat itu matahari bersinar terik. Namun saya tak merasa kepanasan, malah sebaliknya. Maklum sih karena dataran tinggi Dieng ini berada di ketinggian rata-rata sekitar 2.000 m di atas permukaan laut . Suhu berkisar

Di Jogjakarta, Kami Bertemu

Gambar
Monumen Peringatan Serangan Umum 1 Maret Waktu itu saya masih memendam kekecewaan yang mendalam halah bahasa lu nyet gegara gagal ngetrip. Iya, saya kena PHP travelmate saya. Ternyata nggak cuma gebetan ya yang bisa PHP-in orang, travelmate pun bisa PHP juga -_- Tujuan trip kami adalah jelajah Jember dan Baluran. Plan sudah terencana matang bahkan kami sudah mendapatkan tumpangan menginap selama di Jember nantinya. Namun H-3 menjelang keberangkatan, dia mendadak hilang kontak, lenyap bak ditelan bumi. Kan kampret?? Kabarnya dia mau manjat Merbabu sebelum kami ke Jember. Pikiran saya mulai macam-macam tapi dalam batin saya berdoa semoga dia tidak kenapa-kenapa. Untung saja belum pesen tiket. Hufftt.. terpaksa saya harus merelakan gagal menginjakkan kaki di tanah Jawa Timur. Lalu sebuah ajakan muncul via chat Whatsapp : Mas , temenin jalan yok ? Jalan disini bukan dalam arti ngedate alias kencan lho ya, tapi ngetrip :)) Sebut saja Anind, eh emang namanya Anind din